Hujan sekitar 8 jam yg mengguyur Jakarta ternyata emang sakti bgt, baru segitu aja udah bikin Jakarta pagi ini lumpuh dan ancaman banjir dimana-mana. Ya seperti biasa seperti tahun-tahun sebelumnya, seperti beberapa tahun yang lalu.
Hari ini saya menjadi orang yg ikut mengutuk hujan dan kemacetan menuju Ibukota. Bagaimana tidak, hujan rintik-rintik yang membuka hari membuat saya "susah move on" dari kasur, haduuh. Oh iya puncak nya adalah perjalanan dari rumah ke kantor yang memakan waktu 3 jam, bayangkan 3 jam! Oke Jakarta lumpuh!
Sebenarnya macet di Jakarta bukan hal yang aneh apalagi sekarang ini, tapi setelah ditambah hujan hmm perfect! Ancaman Jakarta lumpuh mengingatkan saya pada tahun 2002 saat saya masih SMP. Memang, hujan nggak wajar tahun ini katanya semacam siklus 5 tahunan.. hmm kalau kenanya tahun 2013 berarti 6 tahun dong ya?
Mungkin dulu saya masih nggak tau bagaimana dampak hujan buat Jakarta dan daerah di sekitarnya selain banjir. Jadi kalau udah ujan, dulu yang saya pikirkan cuma gimana caranya saya ke posko banjir buat bantuin teman-teman yang lain. Memang bukan rumah saya yang banjir tapi entah mengapa keinginan saya untuk membantu kawan-kawan yang kebanjiran sungguh kuat.
Oke, balik ke judul. Tampaknya Jakarta memang nggak akur sama air. Giliran hujan sedikit terus banjir terus macet. Eh giliran kemarau beberapa daerah kekeringan.. Parah.
Hari ini baru hujan beberapa saat aja udah bisa bikin Jakarta lumpuh setidaknya jalanan padat banget-banget dan genangan air dimana-manj. Nah apa sih yang salah dari ibu kota kita yang tercinta ini? sebenarnya salah kota ini, sistem nya atau justru orang-orang yang beraktivitas didalamnya? mari introspeksi diri masing-masing supaya formula diatas dapat terpecah kan