Kamis, 25 Juli 2013

Menyambangi Museum Si Ular Besi

Apa yang terlintas ketika mendengar kata Ambarawa? Bagi para penggemar dan pecinta kereta api atau rail fans tentunya Ambarawa sangat lekat dengan si ular besi. Ya, disanalah terletak museum kereta api yang juga (katanya) merupakan museum kereta api satu-satunya di Asia Tenggara.

Tidak heran jika ada yang bilang museum ini dikategorikan sebagai museum besar karena bila dilihat dari luas areanya. Lokomotif dan gerbong kereta yang bersejarah koleksi Museum Kereta Ambarawa disusun sedemikian rupa diatas rel-rel yang ada disekitar bangunan. Benda-benda koleksinya tidak melulu pernak-pernik yang bisa disimpan dikotak kaca melainkan banyak yang disimpan diluar ruangan sehingga tentu saja memerlukan area yang luas dalam penyimpanannya.

Masuk ke kawasan jalan Museum Ambarawa, kita akan disambut dengan beberapa cerobong lokomotif yang mengintip dari balik pagar seng berwarna putih dengan ornamen orange khas PT. Kereta Api. Sekilas bangunan museum ini menyerupai sebuah stasiun kereta, jangan aneh karena dulunya bangunan ini memang stasiun kereta api yang dibangun pada 1873 dan dialihfungsikan menjadi museum ditahun 1976. Pengelolaan Museum Kereta Api Ambarawa masuk kedalam wilayah Daop IV Semarang, PT Kereta Api (persero).  Sayangnya dari Semarang menuju Ambarawa tidak ada rel aktif yang bisa mengangkut wisatawan ke museum tersebut.

Gedung bekas stasiun yang menjadi gedung museum ini dinamakan Willem I sesuai dengan nama Raja Belanda yang mengagas berdirinya stasiun ini dahulu. Sekarang gedung operasional stasiun disulap menjadi museum yang menyimpan berbagai perlengkapan perkeretaapian seperti mesin tik, mesin hitung, alat komunikasi dan lainnya. Untuk menikmati semua ini pengunjung hanya perlu membeli tiket seharga Rp. 5.000 di loket yang masih dipertahankan bentuknya menyerupai loket tiket kereta jaman dahulu.

Bagi wisatawan yang berharap merasakan kereta uap jaman dahulu, disinilah tempatnya namun tentu untuk merasakan kereta wisata ini harus merogoh kocek dalam-dalam karena untuk sekali jalan kereta tersebut membutuhkan biaya antara 3,5 – 5,5 juta tergantung jarak tempuh. Jika tetap ingin naik kereta wisata ini dengan biaya yang terjangkau maka tunggulah perjalanan reguler bersama wisatawan lain atau setidaknya ajaklah setidaknya 80 orang teman untuk berwisata dengan rute Ambarawa – Bedono dengan tarif Rp. 50.000.

Sehabis menikmati jadulnya bangunan Willem I beserta koleksinya dan lokomotif tua yang menawan sempatkan waktu untuk membeli oleh-oleh berupa pernak-pernik maupun kaos segai kenang-kenangan.

Apa : Museum Kereta Api Ambarawa
Dimana : Jalan Stasiun Ambarawa No. I, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (0298) 591035
Kapan :  08.00 – 16.00 (setiap hari)
Berapa : Rp. 5.000