Menyambung dari cerita saya sebelumnya tentang betapa indah destinasi wisata yang ada di Indonesia, kali ini saya akan berbagi sedikit tentang Belitung, pulau yang menjadi sangat terkenal setelah terangkat oleh Laskar Pelangi.
Perjalanan saya dimulai dengan tiket promo yang saya dapatkan dari maskapai Batavia Air (ini bukan promo) lewat penerbangan seharga 176 ribu (PP jadi 352) saya bisa menginjakan kaki ke pulau yang terkenal dengan timahnya itu. Oh iya waktu tiket promo itu saya nggak niat lho buat kesana tapi apa dikata keisengan akhirnya memebawa saya membooking penerbangan ke Tanjung Pandan.
Buat para pecinta novel Laskar Pelangi atau fans Andrea Hirata tentu tanah Belitung jadi salah satu tempat sakral dan tempat dimana imajinasi mereka bisa tertuang dalam dunia nyata. Jadi saat akhirnya merencanakan trip ke pulau Belitung jujur yang saya nggak tau harus kemana hehehe... Jadi yah apa yang terjadi disana maka terjadilah.
Sesampainya di Belitung kami dijemput oleh pak Sukri, supir yang akan mengantar kami berkeliling pulau ini. Hmm di Belitung itu jarang sekali bus dan kalau mau kemana-mana lebih bail pakai travel atau kendaraan pribadi jadi untuk wisatawan disarankan menyewa kendaraan biar lebih asik. Nah pilihan kami jatuh pada menyewa mobil lengkap dengan drivernya. Hmm kesannya sok yah, ada beberapa pertimbangan yaitu cuaca yang nggak menentu dan berhubung ini kali pertama saya ke Belitung jadi saya belum 'ngeh sama keadaan jalan disana.
Kalau dihitung-hitung sebenarnya biaya sewa mobil dan bensin selama 2 hari memang cukup mahal yaitu 350 ribu /hari dengan supir diluar BBM atau pilihan 250 ribu/ hari mobilnya saja. Setelah dipikir-pikir dari pada nyasar mending sepaket aja deh. Masih ngerasa berat? hmmm.. coba ajak orang yang kamu temui di bandara atau dipesawat yang tentunya sama-sama wisatawan (hal ini saya lakkukan dan akan ada cerita tersendiri).
Hari pertama kami hanya punya setengah hari karena terpotong sholat Jumat. Nah setelah para lelaki sholat jumat baru kami menyusun rencana. hmm awalnya agak tarik ulur masalah tujuan pertama. Pak Sukri menyarankan untuk "berlayar" ke pulau-pulau terlebih dahulu namun teman baru saya menyarankan ke belitung timur terlebih dahulu. Hmm setelah perbincang akhirnya kami putuskan untuk menyambangi pulau-pulau kecil terlebih dahulu.
|
Pantai Kelayang |
Pantai Kelayang akhirnya menjad tujuan pertama kami, bukan untuk berenang atau meniknati indahnya tapi untk mencari perahu. Ombak dan angin yang besar membuat kami hampir tak jadi "melaut" menuju pulai Lengkuas, pulau yang selalu disebut kalau ada cerita mengenai Belitung. Dengan kegigihan dan rayuan plus sedikit memelas tambah keyakinan juga janji akan menanggung sendiri resiko yang ada akhirnya kami menyebrangi lautan yang lagi lucu-lucunya menuju Pulau Lengkuas dan beberapa pulau lainnya.
Setelah beberapa kali dihantam ombak, mulai yang excited banget sampai udah lemes lantaran kelamaan dilaut akhirnya dari kejauhan terlihat juga si menara putih tujuan kami. Yes Pulau Lengkuas!!!! Dan kami pun mendarat dengan selamat, sentausa dan sejahtera setelah hampir batal kesana.
Apa yang menjadi tujuan kita ke pulau Lengkuas? *ngomongnya ala dora*
Menara Menara.. MEERCUUSUUAARR!!!
Weits setelah menaiki tangga sekian belas lantai sampai sakit pinggang maka terbayarlah sudah dag-dig dug dilaut dan sakit encok kala naik tangga. Hmm sebenernya sebelum sampai puncak pun kita sudah bisa mengintip keindahan pulau ini dari jendela yang ada disetiap lantainya. Tapi begitu sampai di puncak menara.. taraaaaaa.. pemandanganpun semakin dahsyat
Segitu aja? Iya emang segitu aja tapi saya cukup puas melihat pemandangan pulau ini dengan mata kepala sendiri, oh iya gambar diatas cuma diambil pakai kamera ponsel lhoo dan nggak masuk photoshop sedikitpun.
Setelah jeprat-jepret pemandangan yang aduhai dari mercusuar dan tentunya sedikit berbincang dengan para penjaga mercusuar akhirnya kami pamit dari pulau paling ujung ini (paling jauh dihitung dari tanjung pendam lho). Oh iya kalau mampir kesini jangan lupa siapkan uang 5.000 rupiah/orang untuk dimasukan kekotak ajaib yang ada di depan pintu mercusuar. Uang tersebut akan digunakan untuk pemeliharaan kebersihan sekitar mercusuar dan tentunya sedikit berbagi rezeki dengan bapak-bapak penjaga mercusuar. Oh iya bapak penjaganya berasal dari Jakarta lho, Jauh yah? Tapi menurut mereka sih "namanya juga tugas Jadi harus siap". Oke pak semangat!
Tujuan berikutnya adalah pulau Babi kecil, pulau ini (nampaknya) merupakan pulau tidak berpenghuni karena emang kecil banget hehehe.. spekulasi. Disini kami bisa foto-foto dengan latar pulau Babi Besar atau (katanya) dikenal juga dengan pulau Kepayang yang memiliki banyak batu besar. Buat yang mau basah-basahan disini juga bisa lho...
Sebenarnya banyak tujuan pulau yang bisa disinggahi seperti pulau burung dan kalau beruntung kita akan menemukan pulau pasir yang menyembul dari lautan. Sayangnya selain terlalu sore, kemarin laut juga sedang pasang sehingga pulau pasir hanya malu-malu menyapa kami.
Sebelum kembali ke Kelayang kami menyambangi pulau Kepayang yang tidak hanya menyajikan batu besar dan pasir yang halus tapi juga menyajikan hijaunya "hutan mini". Dari pulau-pulau yang kami sambangi, pulau ini merupakan satu-satunya pulau yang dilengkapi dengan panginapan, nggak tanggung-tanggung 4 Buah bungalow pinggir laut dan sebuah safari tent seperti membuat saya ingin bermalam disana. Oh iya disini juga terdapat penangkaran penyu lho.
Omong-omong tentang pulau ini, kalau kata teman saya mah kalau disini serasa bisa nikmatin hidup. Soalnya selain privat banget disini juga bagus banget lautnya dan Thailand mah lewat deh (kata dia lho, saya kan belum pernah kesana). Nah selain menyediakan penginapan yang kamar-kamar disini kiga ada paket backpacker lho, cuma dikenakan biaya 30ribu perorang itung-itung pemakaian air dan listrik aja. Masalah tidurnya? Silahkan bangun tenda atau ngumpet di sleeping bag diatas pasir. Kalau mau yang "enak" sedikit bisa juga sewa barak dengan harga 65ribu/orang dan baraknya muat sampai 15 Orang. Hmmm silakahn Pilih lho.
Sayangnya saya nggak sempet foto-foto disana pakai HP karena kehabisan daya dan nggak nemu listrik juga sih. Makanya fotonya nyusul yah menunggu dari yang bawa kamera dulu hehehe... Hari yang semakin sore memaksa kami untuk kembali ke Kelayang dan terpaksa berpisah dengan yahudnya pulau Kepayang yang memang aduhai.
Berdasarkan perjalanan kali ini dengan quotes dari si teman maka yang terlintas di otak saya adalah ternyata Indonesia nggak kalah lho dari negara luar yang sekarang sedang naik daun dengan pariwisatanya. Ini Indonesia dan Ini "cuma" Belitung lho, sebagian keciiiiiiil dari Indonesia.
Cerita ini sata buat sebagai cerita hari ke 19 #30HariBercerita