Kamis, 23 September 2010
menghitung rutinitas baru
Selasa, 21 September 2010
klappermelk met suiker, dinyayiin apa diminum??
Op Ambon woont een meisje waar iedereen van zingtOmdat ze heel erg mooi is en ook om wat ze drinktReeds toen ze nog geen drie was en mama vroeg aan haar"Wat wil jij nu eens drinken?", had zij haar antwoord klaarrefr.:Ik wil klappermelk met suikerWant iets anders lust ik nietIk wil klappermelk met suikerWant iets anders lust ik nietIk wil geen appelsap of limonadeThee en koffie laat ik staanEn chocolademelk of orangeadeSmaken mij als levertraanIk wil klappermelk met suikerWant iets anders lust ik nietEn dat is zo gebleven. Ze is nu achttien jaarEen jongen is gekomen en hij houdt veel van haarMaar als hij met haar uitgaat, is hij niet erg contentSteeds als hij om een kus vraagt, zegt zij op dat momentrefr.(2x)...(di-copy dari : musicform.nl)
Senin, 20 September 2010
Model-model Komunikasi
1. Orientasi A terhadap X, yang meliputi sikap terhadap X sebagai objek yang harus didekati atau dihindari dan atribut kognitif (kepercayaan dan tatanan kognitif)2. Orientasi A terhadap B, dalam pengertian yang sama3. Orientasi B terhadap X4. Orientasi B terhadap A
Minggu, 19 September 2010
Titan, Mereka yang Berkuasa Sebelum Para Dewa
Kamis, 16 September 2010
Bunuh Rutinitas dan Butuh Liburan!
Bangun Pagi - Mandi - Terapi - Naik Bus yang kadang2 penuh Ke kantor - Nyampah di kantor - Pulang bermacet-macet ria - nyampe rumah langsung tidur
Bandung - jatinangor : Oke!dua tempat ini nggak bisa saya sebut jalan-jalan karena ini adalah kota ke-Dua saya!saya hidup disana dan beraktifitas disana! jadi ya ga bisa dibilang liburan!kalau orang2 bialang "jalan-jalan" ke Bandung makan saya akan bialng "balik" ke Bandung/Nangor hahahaBanjarmasin : Well, emang agak jauh dan yaah setengah liburan lah tapi yang setengah lagi kerjaan! hahaha gimana dong? waktunya pun sempit dan nggak banyak "main" nya huhuhu
Rabu, 15 September 2010
Dari Sawah menuju Panggung Gemerlap : 4
Dari Sawah menuju Panggung Gemerlap : 3
Selasa, 14 September 2010
Dari Sawah menuju Panggung Gemerlap : 2
Secara rasional timbulnya aturan-aturan dalam seni tradisi dipengaruhi oleh dua hal. Pertama, karena benar-benar merupakan titik puncak garapan yang mantap pada waktu itu. Sedangkan yang kedua karena dipengaruhi situasi “kraton-sentris” (Johanes Mardimin: Jangan Tangisi Tradisi).
Dari Sawah menuju Panggung Gemerlap : 1
Ujung tali Kokoprak diikatkan pada tiang anggon (dangau). Untuk lebih meramaikan ada pula Sondari yaitu batang bambu yang ditanamkan ketanah dengan ujung atas dibuat lubang, bila angin melewati lubang tersebut maka akan menimbulkan suara. (Abun Somawijaya Dkk: Khasanah Musik Bambu)
Senin, 13 September 2010
Menduniakan Musik Bambu Sunda
Bambu mempunyai banyak nama diberbagai belahan dunia. Dalam Bahasa Sunda bambu disebut awi, dipanggil pring dalam Bahasa Jawa dan buluh dalam Bahasa Batak. Diluar negeri bambu juga mempunyai banyak nama seperti chu di China dan take di Jepang serta berbagai nama lainnya.
Bambu adalah salah satu tanaman yang sangat dekat dengan masyarakat. Di Indonesia khususnya di tatar Sunda, bambu menjadi tanaman yang selalu mengikuti kehidupan manusia. Sebagai rumah, salat rumah tangga, alat upacara hingga menjadi pelipur lara dengan suara yang dihasilkannya.
Bambu sebagai sebuah medium penghasil suara menjadikan bambu muncul sebagai alat musik dengan berbagai fungsinya. Musik bambu dalam masyarakat Sunda (yang nantinya akan kita kenal dengan musik bambu Sunda) menempati berbagai posisi dala kehidupan dan mengalami fase-fase kehidupan layaknya masyarakat itu sendiri.
Berawal dari pentas di sawah musik bambu berkelana hingga dapat tampil di muka khalayak manca negara seperti nasibnya yang mampu menggoyang bule di Queen Elizabeth Hall, London. Hal ini tentunya tidak terlepas dari kekuatan musik bambu untuk beradaptasi dengan musik lainnya sehingga dapat didengar oleh banyak telinga.
Kekuatan adaptasi musik bambu bukan hanya terbatas pada adaptasi terhadap musik-musik yang disebut kekinian. Musik bambu juga beradaptasi dengan bentuk dan teknologi. Kini masyarakat musik menganal istilah audio dan visual dalam penggambaran musik bambu, mereka lahir dari perpaduan teknologi dan kecintaan pada budaya tradisional.
Lagu boleh berbeda, jenis musik boleh tak sama namun musik bambu Sunda memiliki filosofi yang sama yaitu kepercayaan pada alam dan kehidupan. Angka 3 merupakan angka yang membangun musik bambu yang kita kenal. Hingga kini filosofi tersebut masih dipertahankan dengan nilai-nilai kajian didalamnya.
Musik bambu Sunda hidup seperti musik seni tradisi di daerah lainnya. Ia pernah di anggap sesuatu yang sacral, pernah juga dianggap sebagai sesautu yang membahayakan sehingga harus di bungkam namun kini ia bertransformasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman menjadi sesuatu yang patut dibanggakan.
Ya, apapun bentuknya musik bambu Sunda adalah bagian dari masyarakat Sunda itu sendiri. Seni, tradisi, kebudayaan dan manusia mempunyai hubungan yang tidak terpisahkan, mereka tak akan mati tapi terus berkembang dan berubah hingga mendunia. Karena tradisi bukan benda mati tapi wahana ekspresi, kreasi dan jati diri.
*) "Menduniakan Musik Bambu Sunda" merupakan judul besar sekaligus pembukadari kumpulan tulisan (semoga saja) mendalam yang saya buat. Tulisan hanya secuil tentang betapa istimewanya alunan suara yang bersal dari rumput raksasa itu.
Judul-Judul Tulisan dalam kumpulan "Menduniakan Musik Bambu Sunda"
- Dari Sawah menuju Panggung Gemerlap
- Antara Kehidupan dan Angka 3
- Antara Yang Nyata dan Khayal
- Kemampuan Adaptasi Musik Bambu
Sumber : Wawancara dan beberapa sumber buku dan internet yang akan saya publish nanati (maklum banyak bangeeeet) - Foto : bambooandtikis.com, dok pribadi
Selasa, 07 September 2010
Proses Komunikasi dalam Beberapa Perpektif
Dia, bernama Bell's Palsy...
Pada manusia ada 12 syaraf yang bekerja di bagian wajah, dengan perinciannya sebagai berikut, syaraf 1 untuk hidung, syaraf 2 untuk penglihatan, syaraf 3,4 dan 6 untuk pergerakan bola mata, syaraf 5 untuk merasakan sentuhan dan syaraf yang ke 7 untuk menggerakkan otot wajah. (blog tante sebelah)
prednison : 160 = 2 x 8 (5 hari), 2 x 5 (5 Hari) dan 2 x 3 (5 hari berikutnya)lapibal (semacam vitamin syaraf) : 30 = 3x1non flamin (anti inflamasi) : 20 = 3x1
Setelah melewati tenggat waktu 3-4 hari, maka di lakukan latihan fisioterapi di depan kaca atau ngunyah perment karet. Latihan fisioterapi tidak usah dilakukan terburu - buru karena bisa menyebabkan nerve sprouting atau syaraf tak kembali sempurna akibat adanya gerakan tak terkontrol pada wajah. (blog tante sebelah)