Kamis, 01 Juli 2010

Antara Kepercayaan, Tanggung jawab dan Ego

Apa yang saya lakukan tidak akan saya tuai hari ini tapi esok hari entah kapan
-Yhusanti-

Beberapa hari ini saya makin tercebur pada sebuah komunitas yang sebenarnya saya hanya ingin bermain-main di permukaan. Entah ama yang terjadi tiba-tiba saya seperti terhisap secara emosi untuk tetap ada disekeliling mereka meskipun saya sempat berkilah untuk tidak akan tercebur lagi kedalam kolunitas itu...

Hmmm... mereka memberikan saya kawan-kawan baru, memberikan saya keluarga baru. Ya, mereka menerima saya! Walaupun pernah saya tegaskan pada diri saya bahwa saya bukan lah bagian dari mereka seutuhnya. Tapi apa yang ada? beberapa orang disana malah membesarkan hati saya dengan tetap menganggap saya sebagai bagian dari mereka.

Sungguh ini membuat saya bimbang... Di satu sisi adalah kenyataan kalau saya mungkin akan sulit (bahkan bukan tak mungkin kalau tidak akan pernah) bergabung dengan mereka seutuhnya sedangkan bagian diri saya yang lain seperti mendorong saya untuk tercebur semakin dalam pada mereka atau malah memaksa saya untuk benar-benar bergabung bersama mereka. Sungguh ini adalah sebuah hal yang paling saya benci! terjebak pada keadaan yang mengambang.

Sulit saya akui kalau memang saya akhirnya dalam beberapa hari belakangan (terlebih lagi saat acara besar itu berlangsung) terus menerus memikirkan mereka. Memikirkan apa yang seharusnya pernah menjadi tanggung jawab saya. Ya, tapi mereka tetap mau menerima saya ditengah semua kebodohan dan ketidakbertanggungjawaban saya.

Jujur, saya sempat benar-benar menarik diri dari mereka. Tapi, setelah saya pikirkan... betapa bodohnya saya kalau melakukan itu semua. Hmmm... mengorbankan mereka yang tak berdaya namun bersemangat. Mereka yang tak tau apa-apa namun berkeinginan mengorbankan mereka yang mau menerima saya apa adanya... Egoisnya saya bila melakukan ini semua hanya karena segelintir orang yang memang menyebalkan! (maklum birokrat kebanyakan pikirannya sempit dan kaku)

Ya, akhirnya saya ubah pandangan saya hanya pada mereka yang mau menerima saya. Jujur, untuk ini semua pun saya masih harus bertarung dengan diri sendiri yaitu antara kekuatan, keinginan, keterbatasan dan keegoisan saya.

untuk apa saya memaksakan diri? toh mereka juga banyak yang tidak menghargai saya? toh saya juga mengerjakan ini semua dengan tanpa ada imbalan apapun?

ya, karena ini saya lakukan dengan sukarela makanya saya amat menikmatinya. Mungkin profesionalitas saya tidak bisa dibayar disini tapi kepercayaan lah yang akan saya dapatkan?

Lantas apa yang akan saya dari kepercayaan? Untuk apa saya memaksakan keadaan kalau hasil yang akan saya terima tidak sebanding dengan semua pengorbanan saya? bahkan saya sempat bersitegang dengan salah satu sahabat saya untuk ini semua! lantas apa yang akan saya dapatkan???

Hmm.. hasil yang akan saya tuai mungkin tidak akan besar dan itupun pasti berbentuk sesuatu yang semu. Tapi saya yakin bukan sekarang saya akan menuai hasil semua ini. Setiap orang mempunyai rekaman diotak masing-masing tentang orang lain. Ya, disitulah saya berinvestasi. Berinvestasi mengenai kepercayaan yang bisa mengembangkan saya keesokan harinya

Ya, mungkin seperti itulah pergulatan yang ada didalam diri saya, yang ada di otak saya yang ada di hati saya. Semua sisi diri "Ucha" saling memaki saling mencaci saling bertanya namun inilah saya. Terkadang melakukan sesuatu tanpa banyak alasan yang bisa diterima oleh orang lain. Sesuatu yang hanya bisa saya pahami.

Dan sekarang... saya mempunyai banyak keluarga baru yang entah 1-2 atau 10 tahun lagi justru akan dapat membantu Saya... Hmmm... bukan pengakuan bahwa saya telah "membantu" atau apapun yang saya harapkan dari mereka.. Tapi sebuah kepercayaan yang akan berlanjut kemudina hari...

Dan sekarang bukan tak mungkin kalau suatu saat nanti saya akan bergabung dengan mereka entah kapan entah dengan cara apa...

"Terimakasih atas semua kepercayaan kalian! Semua itu membuat saya semakin mengerti apa itu tanggung jawab!"