Jumat, 07 Februari 2014

Serangan Pagi Tinutuan dan Nike Goreng


Warnanya yang kuning segar membuat makanan ini tampak menarik terlebih lagi dengan taburan abon roa diatasnya, wah sedap!


Buat beberapa orang tinutuan atau yang dikenal dengan bubur Manado sama sekali bukan makanan yang menarik jika dilihat dari bentuknya. Sssst buat saya orang yang bilang itu berarti belum pernah nyobain ini makanan. Huh rugi banget sih ngeliat makanan dari bentuknya aja.

Oke, saya emang nggak menyangkal kalau makanan yang satu ini bikin sebagian orang nggak selera, maklum aja warnanya yang orange menyala berpadu dengan dedaunan didalamnya plus bulir-bulir jagung bikin bentuknya agak nggak karuan. Kurang cantik lah untuk dilihat. Weits tapi ini kan makanan yah jadi bukan buat dilihat aja tapi untuk dimakan dan lidah lah yang bisa menilainya.



Beruntungnya saya berkesempatan mencicipi makanan ini langsung di kota asalnya yaitu di Kota Manado jadi rasanya pasti masih asli. Warung tinutuan memang banyak tersebar di kota ini tapi dengan saran seorang kawan, saya langsung meluncur ke "Kawasan Kuliner Tinutuan Wakeke" dan benar saja sepanjang jalan ini banyak sekali penjual bubur manado.

Setelah sekali berputar di kawasan Wakeke, maka saya memilih rumah makan yang paling ramai dan konon katanya disinilah pioneer-nya warung-warung tinutuan yang ada disini. Sesuai dengan niatan mau mencicipi tunutuan maka pilihan saya jatuh pada Tinutuan (ya iya lah masa ke ikan bakar) sedangkan teman saya memilih tinutuan dengan mie yang biasa disebut midal dua makanan ini kami santap dengan nike goreng atau perkedel nike.


Nggak berapa lama setelah memesan, tante warung ini pun membawa makanan pesanan kami. Taburan ikan roa membuat aroma tersendiri yang menaikkan selera makan saya.Sedikit diaduk dan hampir terlihat lah apa saja bahan yang ada didalam piring saya dan suapan pertama pun masuk ke mulut.. Aaammm...

Mulut, gigi dan lidah mulai menerka-nerka isi dari sesendok tinutuan yang baru saya makan, hmmm.. sendok kedua pun masuk dan saya masih menerka-nerka komposisi makanan ini sambil mengaduk-ngaduk sepiring tinutuan di depan saya.

Menurut per-sok-tau-an saya, isinya adalah beras sebagai bahan dasar bubur nasi, jagung daun bayam, daun kangkung, ikan roa yang tadi jadi taburan dan labu parang yang membuat makanan ini berwarna gonjreng. Sisanya? saya belum tau sampai sekarang heee.. mungkin teman-teman dari daihatsu bisa memilih saya jadi pemenang lomba blog-nya biat nanti bisa saya masakin bubur manado kalau saya sudah dapat resepnya langsung dari manado hehehe..

Menurut informasi yang saya dapat dari internet sih dedaunan yang dipakai bisa daun apa saja (asal bukan daun pintu dan daun jendela aja) yang biasa disayur. Nah kalau yang khas nya Manado namanya daun gedi, sayangnya saya belum melihat secara utuh sayuran tersebut jadi belum bisa menerka itu seperti daun apa :D Oh iya, yang terpenting dari tinutuan ini adalah labu kuningnya yah soalnya ini khas banget dan emang belum ada sih bubur manado yang pucet hehe..



Berbeda dengan makanan pesanan saya, Jessi kawan saya memilih mie tinutuan atau yang (katanya) biasa dibilang Midal. Sebenarnya nggak beda jauh sih dengan makanan yang saya pesan cuma kalau dia tinutuannya ditambahkan mie kuning. itu saja dan yang pasti ini lebih kenyang sih soalnya karbohidratnya double hehehe..

Makan kami ditemani nike goreng atau perkedel nike. Haduh buat saya ini beneran deh jadi favorit. ikan-ikan kecil semacam teri digoreng bersama adonan terigu mirip-mirip bakwan lah. Bisa dibilang ini justru juaranya hehehe.. warnanya agak hitam keabu-abuan dan memiliki tekstur yang renyah kering diluar tapi lembut didalam. Ada sedikit bau amis yang keluar, tampaknya jenis teri yang digunakan adalah teri yang asin, ah tapi namanya juga pecinta ikan jadi yah salah malah tambah suka sama makanan ini.

Saya sempat tanya resepnya sama tante yang ada di warung, tapi sayang dia nggak ngasih detail resepnya (ya iya lah rahasia perusahaan) padahal kan saya pengen banget bikin itu dirumah. Oh iya sama seperti tinutuan yang punya pewarna alami dari labu kuning, warna gelap yang ada di perkedel nike (tampaknya) berasal dari ikan teri yang digunakan. saking enaknya saya sampai menghabiskan 3 buah nike selama makan hehehe...

Ah senangnya pagi ini, perut kenyang dengan makanan bergizi dan hati senang karena berhasil menambah koleksi makanan yang pernah dicicipi. Oh iya meskipun sedang jalan-jalan jangan lupa sarapan yah teman-teman siapa tau dapet serangan pagi dari makanan-makanan tradisional lainnya.

Tulisan ini saya ikut sertakan dalam Jelajah Kuliner Daihatsu