Apa yang terlintas ketika
mendengar kata Ambarawa? Bagi para penggemar dan pecinta kereta api atau rail fans tentunya Ambarawa sangat lekat
dengan si ular besi. Ya, disanalah terletak museum kereta api yang juga (katanya)
merupakan museum kereta api satu-satunya di Asia Tenggara.
Tidak heran jika ada yang bilang
museum ini dikategorikan sebagai museum besar karena bila dilihat dari luas
areanya. Lokomotif dan gerbong kereta yang bersejarah koleksi Museum Kereta
Ambarawa disusun sedemikian rupa diatas rel-rel yang ada disekitar bangunan. Benda-benda
koleksinya tidak melulu pernak-pernik yang bisa disimpan dikotak kaca melainkan
banyak yang disimpan diluar ruangan sehingga tentu saja memerlukan area yang
luas dalam penyimpanannya.
Masuk ke kawasan jalan Museum
Ambarawa, kita akan disambut dengan beberapa cerobong lokomotif yang mengintip
dari balik pagar seng berwarna putih dengan ornamen orange khas PT. Kereta Api. Sekilas bangunan museum ini menyerupai
sebuah stasiun kereta, jangan aneh karena dulunya bangunan ini memang stasiun
kereta api yang dibangun pada 1873 dan dialihfungsikan menjadi museum ditahun
1976. Pengelolaan Museum Kereta Api Ambarawa masuk kedalam wilayah Daop IV
Semarang, PT Kereta Api (persero).
Sayangnya dari Semarang menuju Ambarawa tidak ada rel aktif yang bisa
mengangkut wisatawan ke museum tersebut.
Gedung bekas stasiun yang menjadi
gedung museum ini dinamakan Willem I sesuai dengan nama Raja Belanda yang
mengagas berdirinya stasiun ini dahulu. Sekarang gedung operasional stasiun
disulap menjadi museum yang menyimpan berbagai perlengkapan perkeretaapian
seperti mesin tik, mesin hitung, alat komunikasi dan lainnya. Untuk menikmati
semua ini pengunjung hanya perlu membeli tiket seharga Rp. 5.000 di loket yang
masih dipertahankan bentuknya menyerupai loket tiket kereta jaman dahulu.
Bagi wisatawan yang berharap merasakan
kereta uap jaman dahulu, disinilah tempatnya namun tentu untuk merasakan kereta
wisata ini harus merogoh kocek dalam-dalam karena untuk sekali jalan kereta
tersebut membutuhkan biaya antara 3,5 – 5,5 juta tergantung jarak tempuh. Jika
tetap ingin naik kereta wisata ini dengan biaya yang terjangkau maka tunggulah
perjalanan reguler bersama wisatawan lain atau setidaknya ajaklah setidaknya 80
orang teman untuk berwisata dengan rute Ambarawa – Bedono dengan tarif Rp. 50.000.
Sehabis menikmati jadulnya
bangunan Willem I beserta koleksinya dan lokomotif tua yang menawan sempatkan
waktu untuk membeli oleh-oleh berupa pernak-pernik maupun kaos segai
kenang-kenangan.
Apa : Museum Kereta Api Ambarawa
Dimana : Jalan Stasiun Ambarawa
No. I, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (0298) 591035
Kapan : 08.00 – 16.00 (setiap hari)
Berapa : Rp. 5.000