Nggak perlu jauh-jauh ke negeri tiongkok untuk makan makanan enak ini karena di Jakarta pun ada lho... Warung Wotie ada beberapa di Jakarta, biasanya di kawasan pecinan atau perumahan orang-orang keturunan tiongkok, maklum makanan ini memang berasal dari negeri tiongkok sana. Kali ini saya mencoba wotie di kawasan Petak 9, Glodok Jakarta.
Awalnya saat teman mengucapkan kata "wotie" yang saya tangkap adalah kuetiaw hahaha.. maklum namanya asing buat saya. Oke, akhirnya saya mengikuti dia masuk ke gang kecil di seberang gang gloria.
Menyusuri gang-gang kecil mungkin menjadi satu dari sekian banyak hobi saya, berbekal dengan prinsip nggak masuk gang makan nggak akan menemukan makanan enak maka saya memutuskan untuk "ngubek" gang-gang kecil dikawasan pasar Glodok dan benar saja saya dipertemukan dengan masakan unik ini lewat perantara seorang teman (#tsah).
Warung Wotie disini agak tertutupi oleh toko-toko dan meja-meja penjual makanan jadi harus jeli melihatnya. Oh iya disini nggak cuma jual wotie tapi juga menjual suie kiaw alias pangsit rebus, maklum aja adonannya emang sama
Seperti yang saya bilang di awal, saya kira ini adalah gyoza tapi ternyata sedikit berbeda. Ngomongin tekstur, wotie ini agak unik karena bagian bawahnya agak krunchy tapi bagian atasnya lembut banget. Nah lho semacam labil dia.
Ternyata komposisi garing dan lembut itu berasal dari cara memasaknya yang juga unik. Wotie dimasak dengan cara setengah digoreng, jadi yang terendam minyak hanya bagian bawahnya sedangkan bagian atasnya akan matang dengan uap air yang ada karena (kalau nggak salah) nantinya minyak akan diber percikan air kemudia ditutup tapat. Oh iya ketika digoreng, Wotie disusun sedemikian rupa secara padat didalam penggorengan yang mirip dengan loyang untuk martabak manis.
Hmm.. soal rasa? jangan ditanya kalau kulitnya aja enak apalagi isiannya.Isi Wotie adalah daging cincang yang dicampur dengan pe cai, bawang merah dan bawang putih.
Di warung Wotie yang saya kunjungi ini kita bisa liat pembuatan makanan enak ini, setidaknya dari menggiling kulit, memasukan isian sampai menggoreng. Karena menggoreng nya sekali banyak maka kita nggak perlu menunggu lama menunggu dari saat memesan hingga makanan datang.
Yang uniknya lagi, wotie dimakan dengan sederetan saus pendamping yang harus diracik sendiri dari bawang putih segar yang dicincang, kecap asin, cuka hitam dan minyak wijen. Buat yang mau menambahkan sensasi pedas disediakan saos sambel, sambel ulek dari cabai segar atau bisa juga minta merica bubuk.
Nah kalau sausnya udah diracik dan wotienya udah datang maka mari kita makan :)
Masih penasaran? silakan intip videonya