Rabu, 11 Mei 2011

"Spirit Never Ever Die!!"
Prof. Marie-Joseph Espérandieu, before he die ::: Adele Blanc-Sec Movie

Sabtu, 07 Mei 2011

Mendalami Nilai-nilai Palang Merah

"Tutti fratelli" ::: “Kita semua bersaudara”

Slogan yang Menggetarkan Hari Jean Hendry Dunant, Saya dan mungkin Anda

"Tutti fratelli" atau “Kita semua bersaudara” itulah slogan yang menggetarkan hati Jean Henry Dunant. Tak banyak orang yang mengenal Dunant. Tak banyak pula yang mengetahui perang Solferino. Namun orang pasti akan mengerti arti dari tanda Palang berwarna Merah.

Dunia bukan hanya sedang krisis ekonomi global tapi juga krisis kemanusiaan global. Kepedulian dan perhatian pada sesama menjadi nomor sekian setelah masalah ekonomi dan politik. Termasuk masalah kepedulian, kesehatan serta hidup dan mati.

Krisis kepedulian ini merupakan krisis yang sangat krusial karena tanpa adanya rasa peduli dan kasih sayang antar sesama maka dunia tidak mungkin berjalan selaras dan seimbang. Rasa peduli akan mengantarkan kita pada suatu titik seimbang yang akan melahirkan sesuatu yang netral.

Jean Henry Dunant memang tak seterkenal Frankin D. Rosevelt atau Albert Einstein. Ia memang bukan seorang pemimpin bangsa dan bukan pula seorang pencetus teori-teori umum. Ia hanyalah seorang pemuda yang menjelema menjadi seorang pejuang kemanusiaan yang jasanya akan selalu dikenang.

Menjadi netral memang tidak mudah, butuh suatu titik dimana kita harus dapat berdiri tegak secara seimbang tanpa berat kepada pihak manapun termasuk saat konflik. Palang Merah internasional bersama sekitar 186 negara yang tergabung didalamnya dapat menjadi contoh bagi kita untuk dapat melaksanakan tugas tanpa harus memilih dan mempertimbangkan kepentingan .

Perang di Solferino, Italia Utara pada 24 Juni 1859 membuat pria kelahiran 8 Mei 1928 itu tergugah dan mengusiknya untuk membuat suatu lembaga kemanusiaan yang netral di semua konflik. Sebagai tindakan nyatanya maka pada 1863 lahirlah Komite Palang Merah Internasional (International Red Cross and Red Crescent Movement) yang merupakan buah gagasan dari catatannya yang berjudul Kenangan dari Solverino atau dalam bahasa aslinya Un Souvenir de Solferino.

Jasa Dunant dalam terbentuknya cikal-bakal gerakan Palang Merah sungguh tidak dapat dipandang sebelah mata. Untuk mengenang jasanya, maka dipilihlah 8 Mei (tanggal lahir Dunant) sebagai hari Gerakan Palang Merah Se-dunia.

Kini sudah lebih dari seabad Palang Merah Internasional berdiri. Sudah banyak yang mereka lakukan dan ajarkan pada masyarakat tidak hanya mengenai hal medis tapi juga mengenai sifat netral dan peduli yang selalu mereka pegang teguh.

Semua kegiatan yang dilakukan oleh organisasi Palang Merah didasarkan pada tujuh 7 (tujuh) prinsip dasar yaitu Kemanusiaan, Kesukarelaan, Kenetralan, Kesamaan, Kemandirian, Kesatuan dan Kesemestaan. Namun yang paling penting dalam suatu kehidupan adalah hati nurani.

Dalam setiap kegiatannya Palang Merah tidak pernah membedakan status, warna kulit, kekayaan, gender dan kondisi orang yang harus mereka bantu. Perempuan, laki-laki, tua, muda, kaya, miskin, hitam, putih semuanya sama selama mereka masih manusia yang membutuhkan pertolongan.


"Selamat Hari Palang Merah Se-Dunia, 8 Mei 2011"


Sumber : ICRC, IFRC, PMI dan beberapa blog lainnya.

Foto : ngubek om google dengan sedikit bantuan photoshop


*Tulisan ini adalah revisi dari tulisan sebelumnya, dengan judul yang sama yang dimuat di salah satu potral di detik.com

** Terima Kasih pada kawan-kawan yang membaca dengan detail dan memberikan banyak masukan